Nova Kurniawati (NIM: 13050110130027)

Wednesday, May 30, 2012
Der Engel mit Schwarzen Fluegeln Vol.1
Engel#1#Fallen Angel
Aku tidak bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku tidak mudah jatuh cinta. Aku tidak mudah melupakan cintaku. Aku tidak jatuh cinta padamu pada pandangan pertama, sejak pertama aku tahu dirimu adalah makhluk menyilaukan yang memikat, aku berusaha menjaga jarak denganmu karena aku takut, aku takut jatuh cinta padamu, karena dirimu adalah Devil dan aku Engel, menyukaimu adalah larangan bagiku, mencintaimu adalah dosa, aku berusaha menjaga jarak agar kau tak menyadari perasaanku, aku sangat takut, dirimu adalah makhluk menyilaukan, dirimu begitu indah, begitu menabjubkan, bagiku ada begitu banyak alasan untuk menyukaimu, tapi ada satu hal yang melarangku, karena dirimu adalah Devil sedangkang aku Engel.
Sungguh disayangkan, nasib yang tidak baikkah ini? Karena aku menyukaimu? Aku seharusnya tidak boleh menyukaimu, karena tidak ada masa depan. Engel dan Devil tidak akan bisa bersatu.
Engel#2
Walau terkadang aku menyusup, dan bisa menyamar menjadi Devil, tapi wujud asalku adalah tetap sama. Setiap melihatmu, aku semakin terpesona, aku seharusnya mengalihkan pandanganku, seharusnya menghindarimu, tapi dalam hatiku tidak begitu, kau selalu terbayang.
Apa yang sebaiknya kulakukan? Aku merasa cocok dengan persamaan yang ada pada diri kita, dan juga aku menyukaimu dengan perbedaan kita yang bisa saling melengkapi satu sama lain. Tapi ada 1 perbedaan yang tak terampuni yang membuatku terlarang untukmu. Bisakah aku memintamu berubah dari Devil menjadi Engel sehingga kita bisa bersama? Bisakah?
Karena aku merasa tak kan sanggup jika harus menjadi Devil dan menerima siksaan dari Gott di Neraka.
Engel#3~Different Sight~
Sejak pertama melihat Rembrandt, Sarasa tak begitu memperhatikannya, seiring waktu berlalu, nasib kembali mempertemukan mereka. Sarasa menemukan identitas Rembrand yang sebenarnya adalah Devil, sedangkan Sarasa adalah Engel. Sarasa berusaha menjaga jarak dan menghindari Rembrandt, Sarasa menyadari betapa berbahayanya Devil. Rembrandt adalah Devil yang sangat mempesona dan menabjubkan, Sarasa berusaha agar tak terpengaruh, tapi Rembrandt malah semakin mendekatinya.
Sarasa berusaha menata hatinya. Sarasa adalah Engel dan Rembrandt adalah Devil, bagi Sarasa hanya itulah satu-satunya penghalangnya.
Di suatu hari perayaan, Sarasa menyamar sebagai Devil, tak disangka Sarasa menemukan Rembrandt yang sedang melantunkan 'Song of Death', Sarasa semakin terpesona mendengar suara Rembrandt yang indah dan wajah yang lebih cantik dari Engel, begitulah, karena menurut Sarasa, Devil diciptakan dengan segala pesona kecantikan dan keindahan melampaui Engel.
Engel#4
Sarasa tak sanggup menahan diri dan berjalan mendekati asal suara itu. Sarasa berada di barisan terdepan penonton perayaan itu. Sarasa memandangi Rembrandt tanpa berkedip, Sarasa tak tahu harus bagaimana ketika Rembrandt juga memandang ke arahnya, Sarasa masih tak beranjak dari tempatnya berdiri, Sarasa ingin tahu apa yang Rembrandt pikirkan, tapi Sarasa takut untuk berbicara pada Rembrandt. Setelah menyelesaikan nyanyiannya, Rembrandt datang mendekati Sarasa, Sarasa yang merasa takut akan akibat dirinya mendekat pun, memaksanya untuk menghindar. Rembrandt yang sejak pertama melihat Sarasa telah menyadari bahwa Sarasa adalah Engel, Rembrandt mendekati Sarasa perlahan-lahan berhati-hati walau Rembrandt tahu Sarasa tak bisa melukainya. Sarasa berusaha menghindar walau hatinya ingin mendekat.
Sarasa terus menghindar dan terbenam di kerumunan pengunjung perayaan.
Rembrandt tak ingin memaksa Sarasa, lalu membiarkan Sarasa menghilang di keramaian.
Engel#5
Di perayaan berikutnya, hari yang kering. Sarasa kembali melihat Rembrandt, kali ini Rembrandt tidak datang untuk menyanyi tapi untuk bertemu Sarasa. Sarasa tetap merasa takut dan berusaha untuk melihat Rembrandt dari jauh. Ketika akhirnya Sarasa tak bisa lagi menghindar, mereka berdua hanya terpaku saling menatap. Angin yang sangat kencang tiba-tiba berhembus dengan hebatnya. Sarasa tak mengucapkan sepatah katapun, mulutnya terasa terkunci, hingga Rembrandt berusaha mengatakan sesuatu. Pada akhirnya setelah mendengar suara Rembrandt memaksa Sarasa untuk bicara. Tiba-tiba wajah Sarasa berubah pucat.
Berbicara dengan Devil yang sangat 'cantik' seperti Rembrandt bukanlah hal yang mudah bagi Sarasa. Hanya beberapa kata yang bisa diucapkan Sarasa, lalu mereka kembali terdiam. Hingga tiba waktunya bagi mereka untuk berpisah. Hujan gerimis pun mulai berjatuhan. Menyiratkan perasaan sedih yang terpendam.
Engel#6~Devil's Tears~
Disuatu hari, Sarasa melihat Rembrandt melintas di hadapannya.
Rembrandt berusaha menutupi wajahnya dengan telapak tangannya, tapi Sarasa tetap bisa melihat ekspresi Rembrandt yang tak disangka sedang menangis. Melihat Rembrandt yang sedang bersedih, Sarasa menjadi semakin bingung, tak tahu harus berbuat apa, tapi disisi lain Sarasa tak berani mendekati Rembrandt. Sarasa jadi merasa tertekan melihat Rembrandt yang sedang bersedih. Sarasa hanya terdiam tak tahu harus bagaimana.
Disaat tidur, tiba-tiba Sarasa terbangun karena mimpi yang sangat buruk. Dan ternyata memang hal yang amat buruk sedang minimpanya, bulu-bulu sayap putihnya rontok berjatuhan, Sarasa menjadi panik.
Sarasa syok menyadari apa yang terjadi pada dirinya. Kekuatannya semakin melemah, kemudian Sarasa berdoa pada Tuhan agar mengampuni dosa-dosanya. "Ich hoffe vom Gott. Ich bete zum Gott."
Engel#7
Sarasa sadar akan apa yang telah dilakukannya selama ini, karena melanggar aturan, maka Sarasa mendapat hukuman dari Tuhan. Siksa yang pedih, tapi walau memohon agar bisa mati saja tetap tak bisa. Umur sudah diatur oleh Tuhan. Begitu juga dengan jodoh yang belum ditemukan Sarasa, Sarasa menyadari bahwa Rembrandt bukanlah jodoh yang ditakdirkan Tuhan untuknya. Pada akhirnya Sarasa hancur oleh perbuatannya sendiri karena terpengaruh oleh Devil.
Setelah bulu-bulu putihnya rontok, mulai tumbuh bulu baru yang berwarna abu kehitaman menyerupai bulu Devil. Engel yang berubah menjadi Devil akan dijatuhkan kedalam Neraka "World of Nothing" yang hanya berisi siksaan selamanya. Yang telah masuk ke Neraka akan mendapat siksaan yang abadi akibat perbuatannya sendiri. Sarasa hanya bisa memohon pengampunan dari Tuhan dan harus melupakan Rembrandt.
Engel#8
Dari mata Sarasa mulai mengalir air mata yang lama kelamaan menjadi warna merah, air mata darah, rasa sakit yang tak tertahankan, rasa sakit yang terlalu sulit untuk diungkapkan. Sarasa hanya sendirian, tak ada teman maupun keluarga didekatnya, merasakan kesakitan yang berharap lebih baik ingin mati saja. Menangis di kesunyian. Terbesit di pikirannya untuk mengakhiri hidupnya dengan paksa tapi hal itu hanya akan menambah murka Tuhan. Hanya pertolongan Tuhan.lah yang sangat diharapkan Sarasa. Sarasa bertanya-tanya bagaimana cara agar Tuhan menolongnya, bagaimana jika Tuhan tak segera menolongnya. Hanya pada Tuhan.lah bisa berharap. Tak ada tempat lain, hanya pada Tuhan.
Karena ada hal yang lebih menakutkan selain kematian, yaitu siksa Tuhan.
Engel#9~Engel's Tears~
dalam keadaan Sarasa yang sudah parah, Rembrandt pun tak bisa menolongnya.
Dengan sisa tenaga yang ada Sarasa berusaha mengirimkan pesan permintaan pertolongan ke siapa saja yang bisa menerima pesannya. Yang datang padanya adalah seorang Engel yang dulu membantunya menyusup ke perayaan, Engel itu adalah Lazarett. Lazarett lah yang sejak awal membantunya, hingga Sarasa bisa menyusup beberapa kali ke perayaan.
Sarasa baru menyadari ternyata yang selalu membantu saat Sarasa membutuhkan adalah Lazarett. Sarasa bingung karena Lazarett yang pernah sangat dekat dengannya tiba-tiba menjauhinya. Sebenarnya Lazarett menyukai Sarasa tapi Sarasa yang tidak bisa menerima perasaan Lazarett, karena telah jatuh cinta pada Rembrandt.
Lazarett yang mengetahui Sarasa sudah tergolek lemah tak berdaya, berusaha mendekatinya (setelah sempat menjauhi Sarasa beberapa waktu yang lalu).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment