Nova Kurniawati (NIM: 13050110130027)

Nova Kurniawati (NIM: 13050110130027)

Thursday, November 22, 2012

nihon gami


Sejarah Perkembangan Gaya Rambut Jepang


1.    Sejarah Perkembangan Gaya Rambut Jepang
Orang-orang Jepang masa lampau percaya bahwa suatu ‘tongkat kecil’ mempunyai kekuatan gaib. Mereka menggunakan hiasan rambut mereka sebagai jimat untuk melindungi mereka dari malapetaka.
    Era Kofun:
Selama era ini, hampir semua orang menata rambut mereka ke atas. Gaya rambut petani, sanggul yang posisinya tidak di atas kepala, sebab petani membawa barang di atas kepala mereka. Para bangsawan menata rambut mereka seperti halnya petani.
    Era Asuka dan Nara:
Kaisar Tenmu (673-686) memberikan perintah, dari ‘Ninon-shoki’, keputusan itu berbunyi: “Semua orang, para wanita dan laki-laki, harus menata rambut mereka ke atas.”
Gaya rambut kepatsu, terinspirasi oleh mode Cina. Wanita bangsawan Jepang pada era ini menata rambut mereka sangat tinggi dan berbentuk kotak di bagian depan, dengan kucir ekor kuda berbentuk sabit di belakang. Walaupun gaya rambut era ini tidak terlalu berbeda dari gaya rambut Era Kofun, tetapi tetap ada kemajuan. Wanita-wanita dapat menikmati gaya rambut mereka, dan ada berbagai macam gaya.
    Era Heian:
Selama Era Heian, perempuan bangsawan Jepang menolak mode Cina dan menciptakan sensibilitas gaya baru. Pada era ini sudah tidak lagi menggunakan hiasan rambut. Segalanya telah didasarkan pada kebudayaan asli Jepang. Jepang menghentikan hubungan dengan China. Ini adalah era kebudayaan Jepang yang murni.
Fashion selama Era ini adalah rambut tidak diikat, lurus dan panjang. Rambut wanita yang panjang dan hitam dianggap puncak keindahan. Semakin panjang rambut, maka semakin cantik dan tinggi posisi kebangsawanan seseorang. Tetapi sebenarnya semua perempuan bangsawan mempunyai gaya rambut yang sama.
Bangsawan wanita yang belum menikah tidak boleh menunjukkan wajah mereka kepada laki-laki. Ini adalah era dimana ciri khas ditolak. Gaya rambut yang umum adalah mengikat rambut ke atas dengan menggunakan kertas.
‘Bin-sogi’ merupakan suatu penekanan untuk kecantikan, dan juga suatu bentuk  perlindungan, untuk menyembunyikan wajah wanita dari  mata laki-laki.
    Era Kamakura dan Muromachi:
Era ini merupakan zaman yang sederhana dan rationalis. Orang-Orang menemukan caranya masing-masing untuk menikmati gaya rambut mereka. Ada berbagai jenis gaya rambut baru, tergantung pada jenis pekerjaan seseorang. Sepanjang Era Heian, wanita-wanita tidak banyak bergerak, itulah mengapa para wanita bisa mengenakan berlapis-lapis pakaian dan mempunyai rambut panjang. Tetapi pada era ini, zaman telah berubah. Era ini adalah zaman untuk rakyat.
    Era Momoyama:
Di era ada lebih banyak kebebasan. Mendekati gaya rambut moderen. Gaya rambut era ini mirip seperti gaya rambut era Kofun, tetapi yang lebih modern. Orang-orang menunjukkan wajah mereka secara keseluruhan, dan juga menunjukkan telinga mereka, sama seperti gaya di era Kofun. Tetapi perbedaan yang paling besar adalah mereka membuat puncak rambut mereka berdiri, ini tampak lebih maskulin.
    Era Edo:
Era Edo adalah "era emas" gaya rambut wanita Jepang. Semua jenis gaya yang berbeda, atau sanggul, menjadi modis selama ledakan hairstyling kreativitas. Selama Era Edo, wanita Jepang mulai menata rambut mereka dalam mode yang rumit. Mereka menarik rambut mereka kebelakang menjadi berbagai jenis sanggul, dihiasi dengan sisir, hairsticks, pita, dan bahkan bunga.
Era ini adalah zaman dimana para  pemain ‘Kabuki’ dan Geisha yang menciptakan fashion. ‘Kabuki’ adalah hiburan yang terkenal di zaman ini. Anak-anak perempuan mengagumi para pemain Kabuki, dan menirukan gaya rambutnya. Beberapa Geisha menciptakan gaya rambut mereka sendiri, gaya rambut yang original. Sebagai contohnya, Shimada mage diciptakan oleh seorang Geisha dari Tokaido-shimada. Shimada mage, relatif sederhana dibandingkan dengan gaya rambut yang muncul setelahnya. Rambut yang panjang melingkar di belakang, bagian depan disisir ke belakang dan sisir dimasukkan di bagian atas belakang. Pada masa ini, perempuan yang belum menikah memakai gaya rambut shimada mage.
Dibandingkan dengan Gaya di era Momoyama, Gaya rambut era Edo menjadi lebih bulat, dan diperluas sedikit demi sedikit, dan penggunaan banyak hiasan. Akhirnya, menjadi suatu gaya rambut yang sama sekali tidak praktis, tetapi itulah yang sekarang disebut ‘Nihon-gami’, gaya rambut Jepang tradisional.
Di pertengah akhir Era Edo, versi Shimada mage adalah "kotak Shimada," dengan tali rambut di bagian atas dan kotak memproyeksikan rambut di tengkuk.
Vertikal Mage, merupakan gaya rambut yang elegan pada 1790-an, fitur Mage bertiang tinggi, atau sanggul, di atas kepala, dengan sisir depan dan beberapa hair-stick.
Di akhir era Edo Untuk acara-acara khusus, Geisha Jepang akan menarik semua perhatian. Yoko-Hyogo, gaya rambut dimana sebuah volume besar rambut ditumpuk di atas, dihiasi dengan sisir, hair-stick, dan pita. Sisi-sisinya ditata menjadi sayap yang menyebar. Rambut juga dicukur di bagian pelipis dan dahi, untuk seorang janda.
Gikei, merupakan penciptaan menakjubkan akhir Era Edo, dengan sayap disisi-sisinya, dua jambul yang sangat tinggi (gikei), dandanan hairsticks dan sisir, sebuah gaya rambut yang luar biasa.
Satu lagi gaya sanggul yang disebut Maru Mage. Sebuah sisir besar disebut bincho ditempatkan di bagian belakang rambut, menyebar keluar di belakang telinga. Wanita pada masa ini biasanya menggunakan bantal tipe khusus yang dirancang untuk menjaga tatanan rambutnya. Maru Mage awalnya hanya dikenakan oleh Geisha, tetapi kemudian diadopsi oleh masyarakat umum. Bahkan saat ini, beberapa mempelai wanita Jepang memakai Maru Mage untuk Foto pernikahan mereka.
Beberapa wanita di akhir Era Edo mengenakan gaya rambut yang elegan dan sederhana, sedikit lebih rumit daripada mode dari dua abad sebelumnya. Osuberakashi, rambut depan ditarik ke belakang dan atas, dan diikat dengan pita. Pita lain mengikat rambut panjang di belakang punggung.
    Era Meiji [Abad ke 19]
Pada era ini kondisi sedang tegang, karena ketidakstabilan politis. Gaya rambut menjadi sangat sederhana. Gaya rambut barat masuk ke fashin Jepang. Karena kedatangan kapal Amerika, dan  penetapan hubungan diplomatik antara Jepang dengan Amerika. Ketika tatanan rambut gaya barat menjadi modis banyak perempuan Jepang telah menerapkan flapper gaya bob.
    Era Taisho dan Era Showa [Abad ke 20]
Pada era ini, para pemuda Jepang banyak yang menjadi gimbal ala Amerika. Di kota-kota dapat ditemukan penata rambut yang khusus untuk membuat gaya rambut gimbal. Walaupun demikian, mereka tetap bangga dengan budaya mereka. Sebagian orang mempunyai ketegasan dalam memilih gaya rambut, namun sebagian tidak, ada orang yang hanya mengikuti gaya rambut teman-temannya saja.
Harga wig dan ekstensi rambut telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Ekstensi rambut telah menjadi begitu populer sehingga dengan terus meningkatnya permintaan konsumen telah mendorong kenaikan harga semua produk yang dibuat dengan rambut manusia. Banyak wanita Jepang yang menggunakan ekstensi rambut untuk waktu yang singkat dan kemudian membuangnya. Sebagian besar ekstensi rambut ini berasal dari Cina.
    Era Heisei – Era sekarang [Abad ke 21]
Menurut sebuah kebiasaan lama di Jepang, seseorang seharusnya memotong rambutnya setelah putus cinta romantis. Para perempuan dan laki-laki Jepang biasanya memotong rambutnya setelah hubungan cintanya berakhir. Android diva Hatsune Miku, yang diciptakan oleh Crypton Future Media pada tahun 2007, menyanyikan sebuah lagu berjudul "Watashi ga Kami o kitta riyu" ("Alasan saya memotong rambut saya"). Di dalamnya, sang pujaan virtual 16-tahun menyatakan, "Alasan saya memotong rambut saya, bukan untuk melupakanmu, tapi untuk mengatakan selamat tinggal pada diriku yang lemah yang tidak bisa melupakanmu."
Gaya mencukur botak masih umum di kalangan anak laki-laki Jepang yang disebut sebagai bozu. Hal ini umum di antara para pemain bisbol sekolah tinggi. Kadang-kadang pemain bisbol Little League, dicukur oleh pelatih mereka setelah mereka membuat kesalahan.
Dalam beberapa tahun ini, tukang cukur yang mengenakan hanya ¥ 1,000 per potong rambut telah menjadi sangat populer. Mereka menetapkan harga yang murah dengan tidak mengkeramas pelanggan dan membuat pelanggan masuk dan keluar dengan cepat, hanya sekitar 10 menit. Biaya yang murah dan karena terburu-buru, para pelanggan menjadikan ini sebagai alternatif dibandingkan dengan penata rambut mahal. Namun, beberapa tukang cukur murah sedang terancam oleh undang-undang yang mengharuskan mereka untuk memberikan shampo karena alasan higienis.
2.    Opini
Ada beberapa hal yang membedakan gaya rambut Jepang dengan gaya rambut lainnya di dunia. Gaya rambut Jepang dari masa ke masa terus mengalami perubahan, dengan sejarah yang sangat panjang dan pengaruh dari berbagai kebudayaan, menyebabkan gaya rambut Jepang mempunyai keunikan tersendiri, mulai dari gaya rambut yang tertata sederhana, yang rumit, yang indah sampai yang aneh.
Selain mode asli Jepang, ada juga gaya rambut yang terpengaruh dari Cina dan Barat. Di masa sekarang, gaya rambut sudah menjadi semakin bebas, berbagai gaya rambut pun menjadi tidak terhingga macamnya, hal ini menunjukkan bahwa orang Jepang  mempunyai tingkat kreativitas yang tinggi dalam urusan rambut.
Di era modern, gaya rambut menjadi lebih mengandung unsur seni. Pengaruh dari media masa telah melahirkan sebuah budaya baru yang merupakan perpaduan antara gaya barat dengan gaya tradisional. Sebagai hasilnya, beberapa gaya rambut menjadi sangat inovatif dan menarik, tapi juga aneh.
Di Era Edo, dimana orang-orang mengikuti mode pemain Kabuki. Di zaman sekarang pun, orang-orang juga meniru gaya rambut para artis idola mereka. Para artis idola biasanya menjadi trensetter mode.
Gaya rambut para wanita Jepang masa sekarang sudah tidak lagi menggunakan sanggul tapi tradisi gaya rambut lurus dengan poni menjadi sangat populer. Terdapat berbagai model poni dengan panjang yang bervariasi, dengan beberapa helai rambut yang menutupi wajah dapat memberikan kesan misterius. Gaya rambut perempuan benar-benar tampak seperti gaya gotik Lolita yang mempunyai susunan tersendiri.
Konon di Jepang rambut adalah hal yang paling penting dalam hidup wanita ("Kami wa onna no Inochi"). Pada zaman dulu, orang Jepang berpikiran bahwa rambut yang lurus panjang dianggap menunjukkan seberapa cantik seseorang, semakin panjang rambut maka orang itu dianggap semakin cantik. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, hal ini pun mengalami perubahan. Gaya rambut perempuan yang sedang popular saat ini yaitu potongan rambut pendek yang keriting kedalam.
Jepang sebagai negara yang terkenal dengan anime dan game-nya, juga mendukung perkembangan berbagai gaya rambut baru. Banyak orang Jepang maupun orang luar Jepang yang menirukan gaya rambut para karakter anime dan game. Tapi tidak semua gaya rambut dari karakter anime dan game bisa direalisasikan dalam kehidupan nyata, karena ada gaya rambut yang dianggap tidak praktis.


Daftar Pustaka
http://asianhistory.about.com/od/japan/ss/JapanHair.htm
http://www.myhealthconsult.com/Thread-Japanese-Beauties-History-and-Hairstyles
http://www.opendemocracy.net/arts-hair/debate.jsp

No comments:

Post a Comment