O Arubaito
Arubaito (アルバイト) berasal dari bahasa Jerman (arbeit) yang artinya bekerja. Di Jepang
kata ini lebih populer digunakan untuk mengistilahkan kerja sampingan atau
kerja paruh waktu. Hampir semua orang Jepang dewasa bisa dikatakan pernah
melakukan arubaito ini. Arubaito umumnya dilakukan oleh seseorang
yang tidak bermaksud untuk memiliki pekerjaan tetap, seperti ibu rumah tangga
atau pun pelajar yang bekerja sambil kuliah. Tujuan seseorang melakukan arubaito
biasanya adalah untuk membantu ekonomi orang tua, membiayai sekolah maupun
kuliah, atau pun sekedar untuk menambah uang saku mereka. Mahasiswa yang arubaito
memiliki kecenderungan untuk berhenti dari pekerjaannya begitu mereka
menyelesaikan pendidikan.
Ada kelebihan dan kekurangannya kerja arubaito
ini. Kelebihannya adalah tidak terlalu terikat dan sedikit longgar dibandingkan
pekerja biasa, jam kerja biasanya masih bisa tawar menawar. Kekurangannya
adalah orang yang melakukan arubaito ini tidak mendapat hak sebagaimana
pekerja biasa, contohnya, tidak ada
tunjangan asuransi atau gajinya lebih murah dan lain-lain.
Hampir semua
perusahaan dan instansi membuka peluang arubaito. Disamping itu bahkan
pemerintah pun menyarankan agar setiap perusahaan memberi peluang arubaito
kepada warganya dengan tujuan setiap warga menjadi produktif dalam pemenuhan
kebutuhannya. Dengan dilakukannya sistem arubaito, memungkinkan
perusahaan untuk mengefisiensikan kinerja, tenaga, dan waktu. Keuntungan
perusahaan adalah di samping sudah memiliki karyawan tetap berarti tidak perlu
merekrut karyawan tetap lagi sehingga cukup melakukan penggajian pegawai arubaito
dengan sistem honor per jam, dari segi efisiensi waktu, karyawan tetap bisa
melakukan istirahat cukup untuk menyimpan tenaga sehingga bisa mengerjakan
pekerjaan pokok berikutnya karena
terbantu oleh adanya pegawai arubaito.
Dengan adanya
kesempatan arubaito banyak masyarakat Jepang memiliki kerja sampingan
atau kerja paruh waktu di sebuah perusahaan. Seorang mahasiswa bisa membiayai
kuliahnya sendiri dengan melakukan arubaito, sehingga menjadikan pemuda
Jepang umumnya mudah untuk meraih gelar dari jenjang perguruan tinggi.
Arubaito mempunyai jam kerja yang relative sedikit dibandingkan pekerjaan
tetap yaitu 30 samapai 35 jam per minngu. Menurut The International Labour
Organization, jumlah pekerja arubaito terus meningkat selama 20 tahun
terakhir. The International Labour Organisation Convention 175 menggaharuskan
agar orang yang melakukan arubaito diperlakukan dengan baik seperti
pekerja tetap.
Gaji arubaito
ini bermacam-macam tergantung jenis perkerjaannya. Tapi secara umum di
kota-kota besar untuk pekerjaan seperti di convenient store, supermarket atau
restoran kisarannya antara 800-950 yen per jam.
Berikut beberapa contoh arubaito di Jepang:
1.
Restoran
Pekerjaannya
bisa bermacam-macam, mulai dari tukang cuci piring, membantu memasak, mengambil
order dari pelanggan sampai menyuguhkan makanan. Gaji sekitar 750-850 yen per jam.
2.
Convenient
store
Pekerjaannya lumayan banyak, mulai dari kasir, memasukkan
barang ke rak sampai beres-beres dan bersih-bersih. Gaji sekitar 750 yen/jam.
Sedangkan kalau shift malam bisa sampai 1000 yen per jam.
3.
Super
market
Kurang lebih
pekerjaannya sama seperti di convenient store. Hanya saja biasanya untuk laki-laki pekerjaan mengangkat barangnya
lebih banyak daripada perempuan. Gaji sekitar 750-850 yen/jam
4.
Pabrik/Industri
kecil
Arubaito di pabrik jenis pekerjaanya bisa bermacam-macam, tergantung
jenis pabriknya. Industri kecil, pabrik-pabrik kecil yang membuat atau mengerjakan
barang-barang milik perusahaan besar, misalnya Toyota mobil. Pabrik ini hanya memproduksi misalnya host/pipa saluran air pada
wiper. Pekerjaan yang dikerjakan untuk arubaito misalnya hanya memotong, atau menempelkan
selotip pada tiap potongan host atau menambahkan klip pada ujung host tersebut.
Jenis pekerjaannya relatif mudah. Gaji mulai dari 700-1.000
yen per jam. Perusahaan seperti ini biasanya menyediakan jam kerja panjang, dan
kita boleh mengambil sepanjang yang kita inginkan.
5.
Kantor
Pos
Kerjaannya bersifat
musiman, biasanya ada di bulan Desember sampai Januari. Pada bulan-bulan ini
kantor pos sangat sibuk, karena lalulintas surat dan kartu ucapan selamat tahun
baru. Untuk itu pos di Jepang memperkerjakan banyak orang sebagai tambahan
untuk menyelesaikan pekerjaan yang meningkat. Pekerjaanannya relatif mudah
yaitu menyortir kartu/surat berdasarkan alamat. Gajinya agak murah sekitar 680-780
yen/jam.
6. Loper koran
Pekerjaannya biasanya sehari sekitar 1 jam, pagi-pagi
sekitar jam 4-5. Perjaannya mengantarkan koran ke rumah-rumah. Gajinya biasanya
perbulan, jadi bukan hitungan perjam. Biasanya berkisar antara 50.000 sampai
70.000 yen/bulan tergantung banyaknya koran dan perusahaan korannya sendiri.
7. Kerja musiman (musim panas/musim dingin/musim buah-buahan)
Untuk daerah-daerah penghasil buah-buahan seperti
Yamanashi prefecture, banyak pekerjaan yang sifatnya musiman seperti ini.
Misalnya di musim panas, adalah musimnya buah Momo. Untuk memetik dan
pembungkusan membutuhkan orang yang sangat banyak, bisa mencapai ratusan orang
dalam satu kebun/perusahaan dalam sekali musim. Biasanya ibu-ibu sangat
tertarik dengan arubaito ini, karena
setiap hari bisa pulang membawa oleh-oleh buah. Begitu
juga dengan buah-buah yang lainnya pada musim yang lain, buah anggur, strawberry
dan lain-lain. Gajinya sekitar 800-950 yen/jam.
O Opini
Menurut
pendapat saya, arubaito merupakan salah satu system kerja yang, baik, bagi
yang memperkerjakan maupun yang bekerja. Misalnya, perusahaan tidak perlu memberikan
pesangon bagi orang yang melakukan arubaito sementara orang yang
melakukan arubaito tidak terlalu terikat dan juga jam kerja yang biasanya
masih bisa ditawar.
Dengan sistem arubaito
memungkinkan masyarakat menjadi lebih produktif mulai darimasa SMA juga masa
kuliah. Mahasiswa bias membiayai kuliahnya sendiri dengan melakukan arubaito.
Cara ini efektif untuk memaksimalkan produktivitas masyarakat.
Untuk mengisi
waktu liburan sekolah yang panjang para pelajar bisa melakukan arubaito
untuk mendapat uang saku tambahan misalnya. Dengan arubaito bisa mendapat
pengalaman bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat luas. Arubaito
bisa memberikan pengalaman kerja bagi siswa sekolah dan mahasiswa sebelum
benar-benar terjun ke dunia kerja ketika sudah lulus kelak.
Namun, ada juga
sekolah di Jepang yang melarang siswanya untuk arubaito karena
dikhawatirkan akan mengganggu belajar dan prestasinya. Sedangkan mahasiswa yang
hanya mengambil sedikit mata kuliah bisa punya waktu untuk lebih untuk
melakukan arubaito.
Dibandingkan
dengan Jepang yang sangat banyak terdapat peluang untuk melakukan arubaito,
di Indonesia sangat jarang ditemukan lowongan arubaito. Persyaratan
untuk arubaito di Indonesia terkadang menjadi kendala tersendiri,
misalnya harus memiliki kendaraan/motor sendiri. Hal yang menyebabkan orang
merasa enggan melakukan arubaito karena upah arubaito di
Indonesia kecil serta tidak ada uang transportasi. Jadi, upah arubaito dianggap
tidak sebanding dengan pekerjaannya. Sementara arubaito di Jepang
biasanya mendapatkan uang transportasi.
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment