Nova Kurniawati (NIM: 13050110130027)

Nova Kurniawati (NIM: 13050110130027)

Thursday, November 22, 2012

ARUBAITO


O   Arubaito
Arubaito (アルバイト berasal dari bahasa Jerman (arbeit) yang artinya bekerja. Di Jepang kata ini lebih populer digunakan untuk mengistilahkan kerja sampingan atau kerja paruh waktu. Hampir semua orang Jepang dewasa bisa dikatakan pernah melakukan arubaito ini. Arubaito umumnya dilakukan oleh seseorang yang tidak bermaksud untuk memiliki pekerjaan tetap, seperti ibu rumah tangga atau pun pelajar yang bekerja sambil kuliah. Tujuan seseorang melakukan arubaito biasanya adalah untuk membantu ekonomi orang tua, membiayai sekolah maupun kuliah, atau pun sekedar untuk menambah uang saku mereka. Mahasiswa yang arubaito memiliki kecenderungan untuk berhenti dari pekerjaannya begitu mereka menyelesaikan pendidikan.
Ada kelebihan dan kekurangannya kerja arubaito ini. Kelebihannya adalah tidak terlalu terikat dan sedikit longgar dibandingkan pekerja biasa, jam kerja biasanya masih bisa tawar menawar. Kekurangannya adalah orang yang melakukan arubaito ini tidak mendapat hak sebagaimana pekerja biasa, contohnya,  tidak ada tunjangan asuransi atau gajinya lebih murah dan lain-lain.
Hampir semua perusahaan dan instansi membuka peluang arubaito. Disamping itu bahkan pemerintah pun menyarankan agar setiap perusahaan memberi peluang arubaito kepada warganya dengan tujuan setiap warga menjadi produktif dalam pemenuhan kebutuhannya. Dengan dilakukannya sistem arubaito, memungkinkan perusahaan untuk mengefisiensikan kinerja, tenaga, dan waktu. Keuntungan perusahaan adalah di samping sudah memiliki karyawan tetap berarti tidak perlu merekrut karyawan tetap lagi sehingga cukup melakukan penggajian pegawai arubaito dengan sistem honor per jam, dari segi efisiensi waktu, karyawan tetap bisa melakukan istirahat cukup untuk menyimpan tenaga sehingga bisa mengerjakan pekerjaan pokok  berikutnya karena terbantu oleh adanya pegawai arubaito.
Dengan adanya kesempatan arubaito banyak masyarakat Jepang memiliki kerja sampingan atau kerja paruh waktu di sebuah perusahaan. Seorang mahasiswa bisa membiayai kuliahnya sendiri dengan melakukan arubaito, sehingga menjadikan pemuda Jepang umumnya mudah untuk meraih gelar dari jenjang perguruan tinggi.
Arubaito mempunyai jam kerja yang relative sedikit dibandingkan pekerjaan tetap yaitu 30 samapai 35 jam per minngu. Menurut The International Labour Organization, jumlah pekerja arubaito terus meningkat selama 20 tahun terakhir. The International Labour Organisation Convention 175 menggaharuskan agar orang yang melakukan arubaito diperlakukan dengan baik seperti pekerja tetap.
Gaji arubaito ini bermacam-macam tergantung jenis perkerjaannya. Tapi secara umum di kota-kota besar untuk pekerjaan seperti di convenient store, supermarket atau restoran kisarannya antara 800-950 yen per jam.
Berikut beberapa contoh arubaito di Jepang:
1.      Restoran
Pekerjaannya bisa bermacam-macam, mulai dari tukang cuci piring, membantu memasak, mengambil order dari pelanggan sampai menyuguhkan makanan. Gaji sekitar 750-850 yen per jam.
2.      Convenient store
Pekerjaannya lumayan banyak, mulai dari kasir, memasukkan barang ke rak sampai beres-beres dan bersih-bersih. Gaji sekitar 750 yen/jam. Sedangkan kalau shift malam bisa sampai 1000 yen per jam.
3.      Super market
Kurang lebih pekerjaannya sama seperti di convenient store. Hanya saja  biasanya untuk laki-laki pekerjaan mengangkat barangnya lebih banyak daripada perempuan. Gaji sekitar 750-850 yen/jam
4.      Pabrik/Industri kecil
Arubaito di pabrik jenis pekerjaanya bisa bermacam-macam, tergantung jenis pabriknya. Industri kecil, pabrik-pabrik kecil yang membuat atau mengerjakan barang-barang milik perusahaan besar, misalnya Toyota mobil. Pabrik ini hanya memproduksi misalnya host/pipa saluran air pada wiper. Pekerjaan yang dikerjakan untuk arubaito misalnya hanya memotong, atau menempelkan selotip pada tiap potongan host atau menambahkan klip pada ujung host tersebut. Jenis pekerjaannya relatif mudah. Gaji mulai dari 700-1.000 yen per jam. Perusahaan seperti ini biasanya menyediakan jam kerja panjang, dan kita boleh mengambil sepanjang yang kita inginkan.
5.      Kantor Pos
Kerjaannya bersifat musiman, biasanya ada di bulan Desember sampai Januari. Pada bulan-bulan ini kantor pos sangat sibuk, karena lalulintas surat dan kartu ucapan selamat tahun baru. Untuk itu pos di Jepang memperkerjakan banyak orang sebagai tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan yang meningkat. Pekerjaanannya relatif mudah yaitu menyortir kartu/surat berdasarkan alamat. Gajinya agak murah sekitar 680-780 yen/jam.
6.      Loper koran
Pekerjaannya biasanya sehari sekitar 1 jam, pagi-pagi sekitar jam 4-5. Perjaannya mengantarkan koran ke rumah-rumah. Gajinya biasanya perbulan, jadi bukan hitungan perjam. Biasanya berkisar antara 50.000 sampai 70.000 yen/bulan tergantung banyaknya koran dan perusahaan korannya sendiri.
7.      Kerja musiman (musim panas/musim dingin/musim buah-buahan)
Untuk daerah-daerah penghasil buah-buahan seperti Yamanashi prefecture, banyak pekerjaan yang sifatnya musiman seperti ini. Misalnya di musim panas, adalah musimnya buah Momo. Untuk memetik dan pembungkusan membutuhkan orang yang sangat banyak, bisa mencapai ratusan orang dalam satu kebun/perusahaan dalam sekali musim. Biasanya ibu-ibu sangat tertarik dengan  arubaito ini, karena setiap hari bisa pulang membawa oleh-oleh buah. Begitu juga dengan buah-buah yang lainnya pada musim yang lain, buah anggur, strawberry dan lain-lain. Gajinya sekitar 800-950 yen/jam.


















O   Opini
Menurut pendapat saya, arubaito merupakan salah satu system kerja yang, baik, bagi yang memperkerjakan maupun yang bekerja. Misalnya, perusahaan tidak perlu memberikan pesangon bagi orang yang melakukan arubaito sementara orang yang melakukan arubaito tidak terlalu terikat dan juga jam kerja yang biasanya masih bisa ditawar.
Dengan sistem arubaito memungkinkan masyarakat menjadi lebih produktif mulai darimasa SMA juga masa kuliah. Mahasiswa bias membiayai kuliahnya sendiri dengan melakukan arubaito. Cara ini efektif untuk memaksimalkan produktivitas masyarakat.
Untuk mengisi waktu liburan sekolah yang panjang para pelajar bisa melakukan arubaito untuk mendapat uang saku tambahan misalnya. Dengan arubaito bisa mendapat pengalaman bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat luas. Arubaito bisa memberikan pengalaman kerja bagi siswa sekolah dan mahasiswa sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja ketika sudah lulus kelak.
Namun, ada juga sekolah di Jepang yang melarang siswanya untuk arubaito karena dikhawatirkan akan mengganggu belajar dan prestasinya. Sedangkan mahasiswa yang hanya mengambil sedikit mata kuliah bisa punya waktu untuk lebih untuk melakukan arubaito.
Dibandingkan dengan Jepang yang sangat banyak terdapat peluang untuk melakukan arubaito, di Indonesia sangat jarang ditemukan lowongan arubaito. Persyaratan untuk arubaito di Indonesia terkadang menjadi kendala tersendiri, misalnya harus memiliki kendaraan/motor sendiri. Hal yang menyebabkan orang merasa enggan melakukan arubaito karena upah arubaito di Indonesia kecil serta tidak ada uang transportasi. Jadi, upah arubaito dianggap tidak sebanding dengan pekerjaannya. Sementara arubaito di Jepang biasanya mendapatkan uang transportasi.

Daftar Pustaka

No comments:

Post a Comment