MIGI KA
HIDARI KA (右か左か)
Tugas
Kebudayaan Jepang Modern
§
Kanankah? Kirikah? (右か左か)
Apa anda tahu perbedaan
bentuk kaos kaki kiri dan kanan? Sampai baru-baru ini saya tidak tahu. Tapi,
karena rasanya sangat nyaman dan pas saat dipakai, sekarang menjadi kebiasaan
sehari-hari. Satu masalahnya adalah ketika saya terbangun ditengah malam, dan
mencoba memakainya didalam kegelapan. Kalau terang sih tidak masalah.
Beberapa tahun ini,
tidak sampai 3 dekade yang lalu atau 20-tahunan, bahkan beberapa abad yang
lalu, pernah tertulis di dalam suatu buku
tentang perbedaan bentuk sepatu kanan dan kiri. Sampai saat itu,
masyarakat kelihatannya memakai sepatu dengan bentuk yang sama, tidak ada kanan
dan kiri. Jika sekarang akan terasa aneh, tapi saya berpikir sandal di
penginapan Jepang juga bentuknya sama, yah, ada juga hal seperti itu.
Kaisar pertama Roma, Augustus
memakai sepatu kiri di kaki kanannya, dan para prajuritnya hampir mati
terbunuh, ada juga takhayul di Eropa di masa lampau yang mengatakan
tentang memakai sepatu kanan dan kiri bisa mengundang bahaya. Tetapi, jika
karena hal itu bisa terbunuh satu-persatu, saya berapa kali hidup pun tidak
akan cukup.
Kanan dan kiri merupakan
hal yang ajaib, ketika saya memakai kaos kaki selalu dari sebelah kiri, tapi
memakai sepatu dari sebelah kanan. Kalau Celana panjang memasukkan kaki dari
sebelah kanan. Kenapa seperti itu, saya juga tidak tahu, tapi sudah diputuskan
dari dulu. Saya ingat pernah mencoba memakai dengan cara kebalikannya.
Ketika tidur di sebuah
tempat tidur perempuan, sebelah kanan ataupun sebelah kiri, sebenarnya tidak masalah. Di dunia ini banyak
orang yang mengatakan “bukan sebelah sini, nanti tidak bisa tidur nyenyak dan
tenang“, tapi bagi saya hal seperti itu tidak ada. Pasangan perempuan saya juga
memilih “wajar”, tapi tidak memilih pinggir.
Karena Saya adalah pengguna tangan kanan, jadi saya tidak
tahu kenyataan yang ada di kehidupan sehari-hari orang kidal yang
kesannya tidak praktis. Tapi pernah ketika tangan kanan saya terluka, saat
berjalan sambil membawa barang dengan menggunakan tangan kiri sangat sulit
dilakukan. Contohnya, pintu pemeriksaan tiket kereta api tanpa diduga
ternyata sangat sulit. Badan harus lebih diputar. Karena dunia ini dibuat untuk
manusia pengguna tangan kanan, banyak kan orang kidal yang berpikir “cih,
benar-benar”.
Ini juga dari membaca buku, saya tidak melihat dengan
mata saya sendiri, Tojo Hideki yang dulu merupakan pemimpin
Jepang, pernah mencoba bunuh diri ketika perang dunia 2 selesai. Tetangganya
yang seorang dokter menandai posisi jantungnya dengan akurat dan teliti
menggunakan tinta Cina, kemudian dengan
keadaan siap “ugh~” ia menarik pelatuk pistol. Tapi orang ini kidal. Mungkin
karena itulah dia memegang pistol dengan tangan kirinya, targetnya adalah
jantung yang berada di dada sebelah kiri. Dia
mengetahui hal ini dan mencoba melakukannya, tapi ini tidak mudah. Sudut
pandangnya menjadi tidak wajar, jarinya tidak bertenaga. Bagaimanapun juga Tojo-san gagal melakukan
bunuh diri, dan tertangkap, ia pun berhasil selamat dengan tranfusi darah dari
tentara Amerika, setelah itu dijatuhi hukuman gantung. Begitulah ceritanya.
Jika benar seperti itu, “cih, benar-benar deh“. Ini tidak jauh berbeda.
Kehidupan orang yang kidal, “hanya karena seperti itu kah mati“ tampaknya
sangat berat. Semangat ya.
§ Opini
Masalah kanan dan kiri ini, menurut saya keduanya sebernarnya sama saja.
Tidak masalah apakah kanan atau kiri, terkadang secara reflek, saya menggunakan
tangan yang manapun, tanpa sadar apakah kanan atau kiri. Tentu saja kanan dan
kiri mempunyai perannya masing-masing, mungkin untuk setiap orang berbeda-beda.
Hal ini juga tergantung pada kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Di masyarakat tertentu diajarkan dari kecil bahwa tangan
kanan untuk melakukan hal tertentu dan tangan kiri untuk hal lainnya. Berjabat
tangan umumnya menggunakan tangan kanan, mengapa demikian saya juga belum mengetahui alasannya. Soal makan, biasanya orang Timur makan dengan menggunakan tangan kanan,
tapi orang barat yang makan menggunakan pisau dan garpu, memegang pisau dengan
tangan kanan dan makan dengan garpu di tangan kiri.
Kebiasaan di Indonesia ketika menyerahkan dan menerima barang sebaiknya
mengunakan tangan kanan, menurut saya sebenarnya tangan yang manapun sama saja,
tapi ada anggapan di masyarakat Indonesia bahwa tangan kanan derajatnya lebih
tinggi dari pada tangan kiri.
Untuk hal-hal tertentu mungkin memang ada kelebihan dan kekurangan ketika
menggunakan tangan kanan atau kiri. Seperti pada essai di atas, pintu
pemeriksaan tiket kereta yang dibuat berdasarkan pengguna tangan kanan, bagi
orang kidal mungkin agak sedikit sulit.
Saya bukan orang kidal, saya cenderung menggunakan tangan kanan tapi entah
sejak kapan saya mengenakan tas di pundak kiri. Juga ketika membuka tirai
pintu, tanpa sadar ternyata saya menggunakan tangan kiri.
§ Penginapan Tradisional
Jepang (旅館)

Ryokan merupakan
penginapan tradisional Jepang yang berbeda dengan hotel gaya Barat. Lantai
kamar di Ryokan menggunakan tatami. Biasanya, orang-orang tidak mengenakan
sepatu di dalam Ryokan tetapi berjalan-jalan dengan mengenakan surippa/sandal.
Jika surippa sudah disiapkan di pintu masuk, mohon lepaskan sepatu anda dan
ganti mengenakan surippa. Setelah tamu check in, biasanya pegawai
penginapan akan mengantar tamu ke kamarnya.
Di kamar tersebut, tidak
wajar jika mengenakan surippa diatas lantai tatami. Secara khas, meja rendah
dan bantal alas duduk berada satu set dengan lantai tatami. Seperangkat teko
Jepang dan cangkir teh seringkali sudah disiapkan diatas meja. Pegawai
penginapan mungkin menyajikan teh ketika tamu datang.


Ryokan menyediakan untuk
para tamunya, yukata sebagai baju malam. Untuk bersantai, tamu bisa ganti
mengenakan yukata. Jika juga disediakan jaket kimono atau tanzen, bisa dipakai
untuk keluar kamar kecuali jika dilarang. Biasanya orang-orang ganti mengenakan
yukata setelah mandi. Ryokan biasanya menawarkan fasilitas kamar mandi yang
lebar untuk bersantai
Biasanya tamu tidur di
futon diatas lantai tatami. Pegawai penginapan biasanya menyiapakan futon di
malam hari dan memasukkannya ke lemari dinding di pagi harinya.
Makan malam dan sarapan disiapkan
dikamar atau di ruang makan. Biasanya masakan ala Jepang dengan nasi.
§
Sandal di Penginapan Jepang (旅館のスリッパ)


Ketika masuk
ke rumah Jepang harus selalu melepas sepatu di pintu masuk dan ganti memakai
surippa/sandal, tuan rumah biasanya akan menyiapkannya. Tapi saat memakainya
jangan menginjak tatami, tatami hanya boleh diinjak saat mengenakan kaos kaki
atau kaki telanjang.
Ketika ke
toilet jangan lupa dengan sandal toilet, tidak boleh memakai sandal yang
sebelumnya tadi. Anda harus melepaskan sandal rumah dipintu washroom dan ganti
dengan sandal toilet yang biasanya ada di dalam toilet.
Sandal banyak
digunakan di banyak tempat di Jepang, jika mengunjungi penginapan, akan
disediakan sandal. Banyak restoran tradisional Jepang juga menyediakan sandal
untuk digunakan tamunya sebelum masuk. Juga ada museum, galeri, dan kuil yang
menetapkan peraturan untuk mengenakan sandal. Banyak anak sekolah yang juga
mengenkan sandal di kelas.
Tidak perlu
panik, tidak mengetahui kapan harus mengenakan sandal dan kapan melepasnya,
karena banyak area yang lebih tinggi dan lebih rendah, dan selalu ada deretan
sepatu dan sandal untuk tamu. Sepatu harus diletakkan di barisan pertama (atau
di rak, jika ada) dan jangan coba melangkah di anak tangga pertama/genkan
karena dianggap tidak sopan. Juga, berhati-hatilah, jangan mengenakan sandal toilet ketika masuk ke
rumah.
Kebiasaan mengenakan
sandal mengkin tamapak aneh, tapi ini cara yang sangat baik untuk menjaga rumah
agar tetap bersih, khususnya dengan lantai kayu dan sandal lebih nyaman dipakai
dibandingkan sepatu boot kerja. Ide dibalik kebiasaan ini datang dari bagaimana
orang Jepang tradisional membedakan rumahnya antara bagian luar yang tidak
bersih dan bagian dalam yang bersih. Karena alasan ini, maka tidak boleh
mengotori bagian dalam atau area tempat tinggal dengan bagian luar atau area
toilet.
§
Augustus - Kaisar Pertama Romawi, 63 SM - 14 M



Augustus Caesar dari Roma lahir dengan nama Gayus
Octavius pada tanggal 23 September, 63 SM. Ia berganti nama menjadi Gayus
Julius Caesar Octavianus (Oktavianus) pada 44 SM setelah pembunuhan pamannya, Julius Caesar. Dalam wasiatnya Caesar telah
mengadopsi Octavian dan menjadikannya sebagai ahli warisnya.
Oktavianus adalah seorang politikus, cerdas
dan cerdik brilian. Melalui
perhitungan politik yang keras dan dingin, ia mampu mencapai kekuasaan
tertinggi di Roma. Pada saat
pembunuhan Caesar, Oktavianus tidak memegang posisi resmi. Hanya setelah ia memaksa senat untuk
nama konsulnya, dia ditetapkan sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan.
Pada 43 SM, Oktavianus, Marcus Antonius (Marc
Antony-salah
satu letnan atas Julius Caesar) dan Jenderal Romawi, Marcus
Lepidus,
membentuk tiga serangkai kedua untuk memerintah Roma. Setelah mengambil kekuasaan, tiga
serangkai yang membantai ribuan musuh politik, menetapkan dengan tegas kendali
mereka dari pemerintah Romawi.
Pada 40 SM, Antony menikah dengan Octavia,
adik Oktavianus, dan kemudian meninggalkannya untuk Cleopatra, Ratu Mesir. Ketika Antony memberikan provinsi
Romawi untuk anak-anaknya dengan Cleopatra, Oktavianus menyatakan perang
terhadap Antony. Pada 31 SM
Angkatan Laut Romawi di bawah Agripa mengalahkan armada gabungan dari Antony dan
Cleopatra, dan dalam setahun keduanya bunuh diri.
Pada 27 SM, Senat Romawi memberi nama Oktavianus
dengan nama Augustus yang berarti
“Yang Agung”. Mereka juga memberinya kekuatan hukum untuk memerintah agama
Roma, urusan sipil dan militer "yang ditinggikan.", Dengan Senat
sebagai badan penasehat, efektif membuatnya Kaisar.
Roma mencapai kemuliaan yang besar di bawah
Oktavianus / Augustus. Ia
mengembalikan perdamaian setelah 100 tahun perang saudara, mempertahankan
pemerintahan yang jujur dan sistem mata uang yang sehat; diperpanjang sistem
jalan raya yang menghubungkan Roma dengan kerajaannya yang berjauhan,
mengembangkan layanan pos yang efisien, dipupuk perdagangan bebas antara
provinsi, dan banyak jembatan dibangun , saluran air dan bangunan dihiasi
dengan karya seni yang indah dibuat dalam gaya klasik. Sastra berkembang dengan penulis
termasuk Virgil , Horace , Ovid , dan Livy semua hidup di bawah naungan kaisar.
Kekaisaran diperluas di bawah Augustus dengan
jenderalnya menundukkan Spanyol, Gaul (sekarang Perancis), Panonia dan Dalmatia
(sekarang bagian dari Hungaria dan Kroasia). Ia
menganeksasi Mesir dan sebagian besar Eropa barat daya sampai ke Sungai Danube.
Setelah kematiannya, orang-orang Kekaisaran Romawi menyembah Augustus sebagai
dewa.
§ Meishin (迷信)
Takhyul Jepang berakar
pada budaya dan sejarah Jepang. Kepercayaan pada takhayul adalah hal yang umum di Jepang.
Sejumlah takhyul Jepang mempunyai basis di dalam kebiasaan dan budaya yang
dimaksudkan untuk memberikan pelajaran atau bertindak sebagai nasihat praktis.
Beberapa takhyul yang umum di Jepang juga terpengaruh oleh budaya lainnya, terutama Cina.
Banyak takhayul Jepang
yang dihubungkan dengan bahasa, angka-angka dan objek yang mempunyai nama yang
homofon, seperti "kematian" dan " menderita". Takhyul
lainnya berhubungan dengan maksud/arti kata-kata yang harafiah. Bagian penting
lainnya dari takhyul Jepang mempunyai berakar pada penyembah berhala pada masa
lampau, penganut animisme, keselamatan dan berbagai periatiwa alam seperti
adanya roh atau kekuatan tertentu. Banyak takhyul Jepang melibatkan kepercayaan
tentang binatang dan lukisan binatang yang membawa nasib baik atau buruk.
Berikut ini merupakan
contoh dari jenis-jenis takhayul Jepang:
� Kearifan Masyarakat
y
Jika bermain api maka akan mengompol. (untuk menyadarkan anak-anak pada
bahaya api)
y
Jika bersiul atau bermain seruling di malam hari maka akan didatangi
ular atau perampok. (agar tidak mengganggu tetangga)
y
Ketika makan, jika tidak manghabiskan nasi, maka akan buta.
y Jika
memakai keranjang di kepala, maka akan berhenti tumbuh.
y Jika
mendengar guntur maka harus menyembunyikan pusar, jika tidak maka dewa petir
akan memakannya.
y Jika sedang hamil, membersihkan toilet maka akan memiliki
bayi yang tampan.
y
Jika tidur setelah makan maka
akan menjadi sapi/babi/gajah. (untuk mengingatkan agar tidak menjadi malas)


y Jika batang
teh mengapung vertikal, berarti akan mendapat keberuntungan.


y
Harus memakai sepatu
baru di pagi hari. Jika mulai memakai sepatu baru di malam hari, maka akan
mendapat kesialan.
y
Jika mematahkan sisir atau
memutuskan tali geta (sandal Jepang) merupakan pertanda kesialan.

y Flu akan
sembuh setelah menulari orang lain.
y
Jika menginjak perbatasan tatami
(lantai tradisional Jepang) akan membawa kesialan.
y
Jika memakai sepatu di tatami (lantai tradisional Jepang) dan pergi
ke luar, maka karier tidak akan berhasil
y
Berharap pada bintang jatuh tiga kali maka keinginan akan menjadi
kenyataan.
� Takhayul Linguistik
Jika melewati
makam atau jika kereta atau mobil pemakaman lewat maka harus menyembunyikan ibu
jari di dalam kepalan tangan. (Ini karena kata bahasa Jepang untuk “ibu jari” (oyayubi
親指) bisa diartikan sebagai
“orang tua” dan menyembunyikannya berarti melindungi orang tua. Jika
tidak melakukannya maka orang tuanya akan mati).




� Kematian dan Hal Gaib
y
Jika pulang dari upacara pemakaman harus menaburkan garam ke badan
sebelum memasuki rumah. Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan diri.
y
Tidur dengan posisi kepala di utara atau akan berumur pendek. (Ini
merupakan posisi jenazah di upacara pemakaman)
y
Jika cegukan sampai 100
kali berturut-turut, maka akan mati.
y
Memotong kuku di malam
hari akan mendatangkan sial. Jika melakukannya, maka tidak akan bersama orang
tua ketika meninggal.


y
Sumpit tidak boleh ditancapkan tegak di makanan terutama nasi. Sumpit
hanya ditancapkan tegak di nasi dalam mangkok di altar upacara pemakaman.
Demikian juga, makanan tidak boleh diberikan dari sumpit ke sumpit karena hal
ini seperti yang dilakukan di upacara kematian dimana kepingan tulang sisa
kremasi dimasukkan ke dalam semacam kendi dengan menggunakan sumpit. Ini
disebut "hotokebashi.
�
Takhayul Angka
Ada beberapa angka sial
di Jepang, yaitu angka 4 dan 9. 4 dalam bahasa Jepang terkadang bisa dibaca “shi“,
yang bisa juga berarti “mati“. 9 juga terkadang bisa dibaca “ku“, yang
bisa juga berarti “menderita“. Karena pengaruh budaya Barat, ada kalanya angka
13 juga dianggap tanda sial. Karena hal ini terkadang di tingkat lantai atau
ruangan hotel dan rumah sakit tidak tercantum angka 4 dan 9.
Di rumah sakit bagian
bersalin ruangan nomer 43 juga dihindari, karena angka 43 juga bisa berarti
“kelahiran mati“. Oleh karena itu, ketika memberi hadiah misalnya satu set
piring, biasanya berisi 3 atau 5, tidak pernah 4.
� Takhayul Binatang
y
Maneki Neko atau kucing keberuntungan. Banyak bisnis seperti toko dan restoran yang memajang
figur kucing pemanggil. Ini untuk
keberuntungan serta mendatangkan uang dan nasib baik.
y
Jika melihat
laba-laba di pagi hari berarti keberuntungan, jadi tidak boleh dibunuh. Tapi
jika melihatnya di malam hari berarti kesialan jika tidak bisa membunuhnya.
y
Jika memandang mata burung gagak, maka akan tertimpa hal buruk.
y
Jika ada kucing hitam yang menyerberang jalan ketika kita sedang lewat
maka akan tertimpa hal buruk. (Ini sebenarnya berasal dari takhayul budaya
Barat).
� Stereotip Kepribadian - Juni-shi (Zodiak
Cina)
Kalender Cina Kuno dengan
dua belas hewan dan sepuluh kondisi. Jepang telah menggunakan kalender ini, yang
diimport dari Cina lebih dari seribu tahun yang lalu. Dua belas binatang
disebut Juni-shi dan Inoshishi (sepuluh kondisi). Ini set
dua belas hewan adalah versi Jepang Juni-shi, sedikit dimodifikasi dari zodiak
Cina asli.



Tahun 1972 adalah Ne-Doshi (tahun tikus). 1973 adalah Tora-Doshi, 1974 adalah Usagi-Doshi, dan sebagainya. Ada dua belas
stereotip kepribadian berdasarkan Juni-shi. Misalnya,
dikatakan bahwa pria kelahiran Uma-Doshi bekerja keras, dan sebagainya.
Inoshishi (sepuluh
kondisi) terdiri dari Kinoe,
Kinoto, Hinoe, Hinoto, Tsuchinoe, Tsuchinoto, Kanoe, Kanoto, Mizunoe, Mizunoto.
Mereka mewakili lima unsur (kayu,
api, bumi, metla, dan air). Kombinasi dari dua belas
hewan dan sepuluh kondisi membuat 60-tahun siklus. Dikatakan bahwa seorang gadis yang
lahir di tahun Hinoe-Uma (kondisi Hinoe +hewan Uma) akan
menjadi jahat atau membunuh suaminya.
� Omamori (Jimat)
Sebuah omamori adalah pesona beruntung dijual di Jinja,
sebuah kuil shinto. Setiap kuil memiliki dewa yang memiliki kekuatan satu atau
beberapa. Misalnya, Dazaifu Tenmangu di pulau Kyushu memiliki dewa
Sugawara-no-Michizane, seorang sarjana terkenal di abad ke-9. Hal ini dianggap
sebagai dewa achademy, sehingga omamori yang sangat populer di kalangan siswa
SMA / lulusan yang mengambil ujian masuk perguruan tinggi. Banyak juga dijual
jimat untuk keselamatan dan keberuntungan. Juga
ada jimat untuk karir, kesehatan, cinta, sukses di ujian, keamanan di
jalan-jalan, dan lain-lain.
�
Omikuji
(kertas ramalan)
Selain
itu, ada juga omikuji (potongan kecil kertas yang memprediksi masa
depan). Setelah dibaca, omikuji kemudian diikatkan pada cabang pohon, omikuji
yang isinya baik diikatkan pada cabang pohon untuk membuat nasib baik datang
sedangkan omikuji yang isinya buruk diikatkan pada cabang pohon untuk
menghindari nasib buruk.
Jepang telah menggunakan kalender lunar kompleks sampai abad ke-19.
Sebulan memiliki 28 hari. Sebulan juga memiliki 5 minggu, dan seminggu memiliki
6 hari. Rokuyo merupakan sebutan untuk enam hari yaitu Taian, Butsumetsu,
Senpu, Tomobiki, Shakko, dan Sensho.
Taian, "hari kedamaian," diyakini hari yang baik, dan
Butsumetsu, "hari Budda meninggal," diyakini hari yang buruk. Upacara
diadakan pada hari Taian, bukan pada hari Butsumetsu. Ini adalah ide yang tidak
baik untuk mengadakan upacara pemakaman pada hari Tomobiki. Katanya, jika itu
diadakan pada hari Tomobiki, beberapa peserta akan segera mati.
y
Pintu pemeriksaan tiket kereta (駅の改札にカード)


y
Kidal(左利き)
Orang yang kidal lebih banyak menggunakan tangan
kirinya daripada tangan kanannya. Ia biasanya menggunakan tangan kirinya untuk berbagai
pekerjaan seperti misalnya untuk menyisir rambut dan memasak. Menulis tidak
dapat digunakan untuk menentukan apakah seseorang kidal atau bukan, karena
sebagian orang yang kidal menggunakan tangan kanannya untuk menulis, sementara
untuk segala hal yang lainnya menggunakan tangan kirinya.

Kira-kira 8–15% dari penduduk dewasa adalah kidal. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa tangan kidal lebih umum ditemukan di kalangan laki-laki
daripada perempuan, dan lebih banyak di kalangan kaum heteroseksual dibandingkan
dengan kaum homoseksual. Dibandingkan dengan masyarakat umum, tangan kidal
lebih sering muncul di kalangan kembar identik, dan sejumlah kelompok orang
yang mengalami gangguan neurologis (misalnya, Epilepsi, Down's Syndrome,
Autisme, dan Retardasi Mental.) Dari segi statistik, seseorang yang memiliki
saudara kembar yang kidal mempunyai 76% kemungkinan untuk juga kidal.
Tak ada orang yang tahu pasti mengapa manusia pada
umumnya lebih banyak menggunakan tangan kanannya, tetapi sjeumlah teori telah
diajukan.



Tojo Hideki adalah jenderal
Jepang dan Perdana Mentri ke-40 Jepang (18
Oktober 1941-22 Juli 1944). Tojo
ialah anggota klik tentara yang mendorong Jepang dalam perang di akhir tahun 1930-an. Sebagai
Menteri Perang pada 1940 ialah penolong dalam kepemimpinan Jepang dalam Blok
Poros dengan Jerman
Nazi dan Italia. Di
antara keputusannya ialah izin persetujuan pemerintah dalam percobaan biologis terhadap
para tawanan perang.
Mulai 1941,
Tojo merupakan Perdana Mentri dan menguasai seluruh militer Jepang, yang begitu
mendominasi Jepang saat itu yang ia sesungguhnya ialah diktator bangsa. Ia
digantikan pada 1944 menyusul serentetan kekalahan tentara Jepang. Setelah
perang, ia menembak dirinya sendiri di dada untuk bunuh diri namun gagal.
Ia kemudian
diadili oleh Pengadilan Militer Internasional untuk
Timur Jauh sebagai
penjahat perang. Ia dinyatakan bersalah atas tuduhan 1 (peperangan agresi, dan
perang dalam pelanggaran terhadap hukum internasional), tuduhan 27 (mengadakan
perang tak beralasan terhadap Tiongkok), tuduhan 29 (peperangan agresif melawan
AS), tuduhan 31 (mengadakan perang agresif melawan Persemakmuran Inggris),
tuduhan 32 (mengadakan perang agresif melawan Belanda), tuduhan 33 (mengadakan
perang agresif melawan Perancis (Indochina), dan tuduhan 54 (memerintahkan,
membenarkan, dan mengizinkan perlakuan tak berperikemanusiaan terhadap penjahat
perang dan lainnya). Ia divonis mati pada 12 November 1948, dan menerima
hukuman gantung.
Karena perbuatan kriminal di bawah otoritasnya, Tojo
dianggap bertanggung jawab membunuh hampir 4 juta orang-orang Tionghoa.
DAFTAR
PUSTAKA