Nova Kurniawati (NIM: 13050110130027)

Nova Kurniawati (NIM: 13050110130027)

Sunday, January 13, 2013

MIGI KA HIDARI KA (右か左か)



MIGI KA HIDARI KA (右か左か)
Tugas Kebudayaan Jepang Modern

§     Kanankah? Kirikah? (右か左か)
Apa anda tahu perbedaan bentuk kaos kaki kiri dan kanan? Sampai baru-baru ini saya tidak tahu. Tapi, karena rasanya sangat nyaman dan pas saat dipakai, sekarang menjadi kebiasaan sehari-hari. Satu masalahnya adalah ketika saya terbangun ditengah malam, dan mencoba memakainya didalam kegelapan. Kalau terang sih tidak masalah.
Beberapa tahun ini, tidak sampai 3 dekade yang lalu atau 20-tahunan, bahkan beberapa abad yang lalu, pernah tertulis di dalam suatu buku  tentang perbedaan bentuk sepatu kanan dan kiri. Sampai saat itu, masyarakat kelihatannya memakai sepatu dengan bentuk yang sama, tidak ada kanan dan kiri. Jika sekarang akan terasa aneh, tapi saya berpikir sandal di penginapan Jepang juga bentuknya sama, yah, ada juga hal seperti itu.
Kaisar pertama Roma, Augustus memakai sepatu kiri di kaki kanannya, dan para prajuritnya hampir mati terbunuh, ada juga takhayul di Eropa di masa lampau yang mengatakan tentang memakai sepatu kanan dan kiri bisa mengundang bahaya. Tetapi, jika karena hal itu bisa terbunuh satu-persatu, saya berapa kali hidup pun tidak akan cukup.
Kanan dan kiri merupakan hal yang ajaib, ketika saya memakai kaos kaki selalu dari sebelah kiri, tapi memakai sepatu dari sebelah kanan. Kalau Celana panjang memasukkan kaki dari sebelah kanan. Kenapa seperti itu, saya juga tidak tahu, tapi sudah diputuskan dari dulu. Saya ingat pernah mencoba memakai dengan cara kebalikannya.
Ketika tidur di sebuah tempat tidur perempuan, sebelah kanan ataupun sebelah kiri,  sebenarnya tidak masalah. Di dunia ini banyak orang yang mengatakan “bukan sebelah sini, nanti tidak bisa tidur nyenyak dan tenang“, tapi bagi saya hal seperti itu tidak ada. Pasangan perempuan saya juga memilih “wajar”, tapi tidak memilih pinggir.
Karena Saya adalah pengguna tangan kanan, jadi saya tidak tahu kenyataan yang ada di kehidupan sehari-hari orang kidal yang kesannya tidak praktis. Tapi pernah ketika tangan kanan saya terluka, saat berjalan sambil membawa barang dengan menggunakan tangan kiri sangat sulit dilakukan. Contohnya, pintu pemeriksaan tiket kereta api tanpa diduga ternyata sangat sulit. Badan harus lebih diputar. Karena dunia ini dibuat untuk manusia pengguna tangan kanan, banyak kan orang kidal yang berpikir “cih, benar-benar”.
Ini juga dari membaca buku, saya tidak melihat dengan mata saya sendiri, Tojo Hideki yang dulu merupakan pemimpin Jepang, pernah mencoba bunuh diri ketika perang dunia 2 selesai. Tetangganya yang seorang dokter menandai posisi jantungnya dengan akurat dan teliti menggunakan  tinta Cina, kemudian dengan keadaan siap “ugh~” ia menarik pelatuk pistol. Tapi orang ini kidal. Mungkin karena itulah dia memegang pistol dengan tangan kirinya, targetnya adalah jantung yang berada di dada sebelah kiri. Dia mengetahui hal ini dan mencoba melakukannya, tapi ini tidak mudah. Sudut pandangnya menjadi tidak wajar, jarinya tidak bertenaga.  Bagaimanapun juga Tojo-san gagal melakukan bunuh diri, dan tertangkap, ia pun berhasil selamat dengan tranfusi darah dari tentara Amerika, setelah itu dijatuhi hukuman gantung. Begitulah ceritanya. Jika benar seperti itu, “cih, benar-benar deh“. Ini tidak jauh berbeda. Kehidupan orang yang kidal, “hanya karena seperti itu kah mati“ tampaknya sangat berat. Semangat ya.







§     Opini
Masalah kanan dan kiri ini, menurut saya keduanya sebernarnya sama saja. Tidak masalah apakah kanan atau kiri, terkadang secara reflek, saya menggunakan tangan yang manapun, tanpa sadar apakah kanan atau kiri. Tentu saja kanan dan kiri mempunyai perannya masing-masing, mungkin untuk setiap orang berbeda-beda.
Hal ini juga tergantung pada kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Di masyarakat tertentu diajarkan dari kecil bahwa tangan kanan untuk melakukan hal tertentu dan tangan kiri untuk hal lainnya. Berjabat tangan umumnya menggunakan tangan kanan, mengapa demikian saya juga belum mengetahui alasannya. Soal makan, biasanya orang Timur makan dengan menggunakan tangan kanan, tapi orang barat yang makan menggunakan pisau dan garpu, memegang pisau dengan tangan kanan dan makan dengan garpu di tangan kiri.
Kebiasaan di Indonesia ketika menyerahkan dan menerima barang sebaiknya mengunakan tangan kanan, menurut saya sebenarnya tangan yang manapun sama saja, tapi ada anggapan di masyarakat Indonesia bahwa tangan kanan derajatnya lebih tinggi dari pada tangan kiri.
Untuk hal-hal tertentu mungkin memang ada kelebihan dan kekurangan ketika menggunakan tangan kanan atau kiri. Seperti pada essai di atas, pintu pemeriksaan tiket kereta yang dibuat berdasarkan pengguna tangan kanan, bagi orang kidal mungkin agak sedikit sulit.
Saya bukan orang kidal, saya cenderung menggunakan tangan kanan tapi entah sejak kapan saya mengenakan tas di pundak kiri. Juga ketika membuka tirai pintu, tanpa sadar ternyata saya menggunakan tangan kiri.


§     Penginapan Tradisional Jepang (旅館)
Ryokan merupakan penginapan tradisional Jepang yang berbeda dengan hotel gaya Barat. Lantai kamar di Ryokan menggunakan tatami. Biasanya, orang-orang tidak mengenakan sepatu di dalam Ryokan tetapi berjalan-jalan dengan mengenakan surippa/sandal. Jika surippa sudah disiapkan di pintu masuk, mohon lepaskan sepatu anda dan ganti mengenakan surippa. Setelah tamu check in, biasanya pegawai penginapan akan mengantar tamu ke kamarnya.
Di kamar tersebut, tidak wajar jika mengenakan surippa diatas lantai tatami. Secara khas, meja rendah dan bantal alas duduk berada satu set dengan lantai tatami. Seperangkat teko Jepang dan cangkir teh seringkali sudah disiapkan diatas meja. Pegawai penginapan mungkin menyajikan teh ketika tamu datang.
Ryokan menyediakan untuk para tamunya, yukata sebagai baju malam. Untuk bersantai, tamu bisa ganti mengenakan yukata. Jika juga disediakan jaket kimono atau tanzen, bisa dipakai untuk keluar kamar kecuali jika dilarang. Biasanya orang-orang ganti mengenakan yukata setelah mandi. Ryokan biasanya menawarkan fasilitas kamar mandi yang lebar untuk bersantai
Biasanya tamu tidur di futon diatas lantai tatami. Pegawai penginapan biasanya menyiapakan futon di malam hari dan memasukkannya ke lemari dinding di pagi harinya.
Makan malam dan sarapan disiapkan dikamar atau di ruang makan. Biasanya masakan ala Jepang dengan nasi.
§     Sandal di Penginapan Jepang (旅館のスリッパ)
Ketika masuk ke rumah Jepang harus selalu melepas sepatu di pintu masuk dan ganti memakai surippa/sandal, tuan rumah biasanya akan menyiapkannya. Tapi saat memakainya jangan menginjak tatami, tatami hanya boleh diinjak saat mengenakan kaos kaki atau kaki telanjang.
Ketika ke toilet jangan lupa dengan sandal toilet, tidak boleh memakai sandal yang sebelumnya tadi. Anda harus melepaskan sandal rumah dipintu washroom dan ganti dengan sandal toilet yang biasanya ada di dalam toilet.
Sandal banyak digunakan di banyak tempat di Jepang, jika mengunjungi penginapan, akan disediakan sandal. Banyak restoran tradisional Jepang juga menyediakan sandal untuk digunakan tamunya sebelum masuk. Juga ada museum, galeri, dan kuil yang menetapkan peraturan untuk mengenakan sandal. Banyak anak sekolah yang juga mengenkan sandal di kelas.
Tidak perlu panik, tidak mengetahui kapan harus mengenakan sandal dan kapan melepasnya, karena banyak area yang lebih tinggi dan lebih rendah, dan selalu ada deretan sepatu dan sandal untuk tamu. Sepatu harus diletakkan di barisan pertama (atau di rak, jika ada) dan jangan coba melangkah di anak tangga pertama/genkan karena dianggap tidak sopan. Juga, berhati-hatilah, jangan mengenakan sandal toilet ketika masuk ke rumah.
Kebiasaan mengenakan sandal mengkin tamapak aneh, tapi ini cara yang sangat baik untuk menjaga rumah agar tetap bersih, khususnya dengan lantai kayu dan sandal lebih nyaman dipakai dibandingkan sepatu boot kerja. Ide dibalik kebiasaan ini datang dari bagaimana orang Jepang tradisional membedakan rumahnya antara bagian luar yang tidak bersih dan bagian dalam yang bersih. Karena alasan ini, maka tidak boleh mengotori bagian dalam atau area tempat tinggal dengan bagian luar atau area toilet.
§     Augustus - Kaisar Pertama Romawi, 63 SM - 14 M
Augustus Caesar dari Roma lahir dengan nama Gayus Octavius pada tanggal 23 September, 63 SM. Ia berganti nama menjadi Gayus Julius Caesar Octavianus (Oktavianus) pada 44 SM setelah pembunuhan pamannya, Julius Caesar. Dalam wasiatnya Caesar telah mengadopsi Octavian dan menjadikannya sebagai ahli warisnya.
Oktavianus adalah seorang politikus, cerdas dan cerdik brilian. Melalui perhitungan politik yang keras dan dingin, ia mampu mencapai kekuasaan tertinggi di Roma. Pada saat pembunuhan Caesar, Oktavianus tidak memegang posisi resmi. Hanya setelah ia memaksa senat untuk nama konsulnya, dia ditetapkan sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan.
Pada 43 SM, Oktavianus, Marcus Antonius (Marc Antony-salah satu letnan atas Julius Caesar) dan Jenderal Romawi, Marcus Lepidus, membentuk tiga serangkai kedua untuk memerintah Roma. Setelah mengambil kekuasaan, tiga serangkai yang membantai ribuan musuh politik, menetapkan dengan tegas kendali mereka dari pemerintah Romawi.
Pada 40 SM, Antony menikah dengan Octavia, adik Oktavianus, dan kemudian meninggalkannya untuk Cleopatra, Ratu Mesir. Ketika Antony memberikan provinsi Romawi untuk anak-anaknya dengan Cleopatra, Oktavianus menyatakan perang terhadap Antony. Pada 31 SM Angkatan Laut Romawi di bawah Agripa mengalahkan armada gabungan dari Antony dan Cleopatra, dan dalam setahun keduanya bunuh diri.
Pada 27 SM, Senat Romawi memberi nama Oktavianus dengan nama Augustus yang berarti “Yang Agung”. Mereka juga memberinya kekuatan hukum untuk memerintah agama Roma, urusan sipil dan militer "yang ditinggikan.", Dengan Senat sebagai badan penasehat, efektif membuatnya Kaisar.
Roma mencapai kemuliaan yang besar di bawah Oktavianus / Augustus. Ia mengembalikan perdamaian setelah 100 tahun perang saudara, mempertahankan pemerintahan yang jujur ​​dan sistem mata uang yang sehat; diperpanjang sistem jalan raya yang menghubungkan Roma dengan kerajaannya yang berjauhan, mengembangkan layanan pos yang efisien, dipupuk perdagangan bebas antara provinsi, dan banyak jembatan dibangun , saluran air dan bangunan dihiasi dengan karya seni yang indah dibuat dalam gaya klasik. Sastra berkembang dengan penulis termasuk Virgil , Horace , Ovid , dan Livy semua hidup di bawah naungan kaisar. 
Kekaisaran diperluas di bawah Augustus dengan jenderalnya menundukkan Spanyol, Gaul (sekarang Perancis), Panonia dan Dalmatia (sekarang bagian dari Hungaria dan Kroasia). Ia menganeksasi Mesir dan sebagian besar Eropa barat daya sampai ke Sungai Danube. Setelah kematiannya, orang-orang Kekaisaran Romawi menyembah Augustus sebagai dewa.
§     Meishin (迷信)
Takhyul Jepang berakar pada budaya dan sejarah Jepang. Kepercayaan pada  takhayul adalah hal yang umum di Jepang. Sejumlah takhyul Jepang mempunyai basis di dalam kebiasaan dan budaya yang dimaksudkan untuk memberikan pelajaran atau bertindak sebagai nasihat praktis. Beberapa takhyul yang umum di Jepang juga terpengaruh oleh  budaya lainnya, terutama Cina.
Banyak takhayul Jepang yang dihubungkan dengan bahasa, angka-angka dan objek yang mempunyai nama yang homofon, seperti "kematian" dan " menderita". Takhyul lainnya berhubungan dengan maksud/arti kata-kata yang harafiah. Bagian penting lainnya dari takhyul Jepang mempunyai berakar pada penyembah berhala pada masa lampau, penganut animisme, keselamatan dan berbagai periatiwa alam seperti adanya roh atau kekuatan tertentu. Banyak takhyul Jepang melibatkan kepercayaan tentang binatang dan lukisan binatang yang membawa nasib baik atau buruk.
Berikut ini merupakan contoh dari jenis-jenis takhayul Jepang:
    Kearifan Masyarakat
y   Jika bermain api maka akan mengompol. (untuk menyadarkan anak-anak pada bahaya api)
y   Jika bersiul atau bermain seruling di malam hari maka akan didatangi ular atau perampok. (agar tidak mengganggu tetangga)
y   Ketika makan, jika tidak manghabiskan nasi, maka akan buta.
y   Jika memakai keranjang di kepala, maka akan berhenti tumbuh.
y   Jika mendengar guntur maka harus menyembunyikan pusar, jika tidak maka dewa petir akan memakannya.
y   Jika sedang hamil, membersihkan toilet maka akan memiliki bayi yang tampan.
y   Jika tidur setelah makan maka akan menjadi sapi/babi/gajah. (untuk mengingatkan agar tidak menjadi malas)
 
y   Jika batang teh mengapung vertikal, berarti akan mendapat keberuntungan.
 
y   Harus memakai sepatu baru di pagi hari. Jika mulai memakai sepatu baru di malam hari, maka akan mendapat kesialan.
y   Jika mematahkan sisir atau memutuskan tali geta (sandal Jepang) merupakan pertanda kesialan.
y   Flu akan sembuh setelah menulari orang lain.
y   Jika menginjak perbatasan tatami (lantai tradisional Jepang) akan membawa kesialan.
y   Jika memakai sepatu di tatami (lantai tradisional Jepang) dan pergi ke luar, maka karier tidak akan berhasil
y   Berharap pada bintang jatuh tiga kali maka keinginan akan menjadi kenyataan.
    Takhayul Linguistik
Jika melewati makam atau jika kereta atau mobil pemakaman lewat maka harus menyembunyikan ibu jari di dalam kepalan tangan. (Ini karena kata bahasa Jepang untuk “ibu jari” (oyayubi 親指) bisa diartikan sebagai “orang tua” dan menyembunyikannya berarti melindungi orang tua. Jika tidak melakukannya maka orang tuanya akan mati).
 
 
    Kematian dan Hal Gaib
y   Jika pulang dari upacara pemakaman harus menaburkan garam ke badan sebelum memasuki rumah. Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan diri.
y   Tidur dengan posisi kepala di utara atau akan berumur pendek. (Ini merupakan posisi jenazah di upacara pemakaman)
y   Jika cegukan sampai 100 kali berturut-turut, maka akan mati.
y   Memotong kuku di malam hari akan mendatangkan sial. Jika melakukannya, maka tidak akan bersama orang tua ketika meninggal.
         
y   Sumpit tidak boleh ditancapkan tegak di makanan terutama nasi. Sumpit hanya ditancapkan tegak di nasi dalam mangkok di altar upacara pemakaman. Demikian juga, makanan tidak boleh diberikan dari sumpit ke sumpit karena hal ini seperti yang dilakukan di upacara kematian dimana kepingan tulang sisa kremasi dimasukkan ke dalam semacam kendi dengan menggunakan sumpit. Ini disebut "hotokebashi.
    Takhayul Angka
Ada beberapa angka sial di Jepang, yaitu angka 4 dan 9. 4 dalam bahasa Jepang terkadang bisa dibaca “shi“, yang bisa juga berarti “mati“. 9 juga terkadang bisa dibaca “ku“, yang bisa juga berarti “menderita“. Karena pengaruh budaya Barat, ada kalanya angka 13 juga dianggap tanda sial. Karena hal ini terkadang di tingkat lantai atau ruangan hotel dan rumah sakit tidak tercantum angka 4 dan 9.
Di rumah sakit bagian bersalin ruangan nomer 43 juga dihindari, karena angka 43 juga bisa berarti “kelahiran mati“. Oleh karena itu, ketika memberi hadiah misalnya satu set piring, biasanya berisi 3 atau 5, tidak pernah 4.
    Takhayul Binatang
y   Maneki Neko atau kucing keberuntungan. Banyak bisnis seperti toko dan restoran yang memajang figur kucing pemanggil. Ini untuk keberuntungan serta mendatangkan uang dan nasib baik.
y   Jika melihat laba-laba di pagi hari berarti keberuntungan, jadi tidak boleh dibunuh. Tapi jika melihatnya di malam hari berarti kesialan jika tidak bisa membunuhnya.
y   Jika memandang mata burung gagak, maka akan tertimpa hal buruk.
y   Jika ada kucing hitam yang menyerberang jalan ketika kita sedang lewat maka akan tertimpa hal buruk. (Ini sebenarnya berasal dari takhayul budaya Barat).

    Stereotip Kepribadian - Juni-shi (Zodiak Cina)

Kalender Cina Kuno dengan dua belas hewan dan sepuluh kondisi. Jepang telah menggunakan kalender ini, yang diimport dari Cina lebih dari seribu tahun yang lalu. Dua belas binatang disebut Juni-shi dan Inoshishi (sepuluh kondisi). Ini set dua belas hewan adalah versi Jepang Juni-shi, sedikit dimodifikasi dari zodiak Cina asli.
Tahun 1972 adalah Ne-Doshi (tahun tikus). 1973 adalah Tora-Doshi, 1974 adalah Usagi-Doshi, dan sebagainya. Ada dua belas stereotip kepribadian berdasarkan Juni-shi. Misalnya, dikatakan bahwa pria kelahiran Uma-Doshi bekerja keras, dan sebagainya.
Inoshishi (sepuluh kondisi) terdiri dari Kinoe, Kinoto, Hinoe, Hinoto, Tsuchinoe, Tsuchinoto, Kanoe, Kanoto, Mizunoe, Mizunoto. Mereka mewakili lima unsur (kayu, api, bumi, metla, dan air). Kombinasi dari dua belas hewan dan sepuluh kondisi membuat 60-tahun siklus. Dikatakan bahwa seorang gadis yang lahir di tahun Hinoe-Uma (kondisi Hinoe +hewan Uma) akan menjadi jahat atau membunuh suaminya.

    Omamori (Jimat)

Sebuah omamori adalah pesona beruntung dijual di Jinja, sebuah kuil shinto. Setiap kuil memiliki dewa yang memiliki kekuatan satu atau beberapa. Misalnya, Dazaifu Tenmangu di pulau Kyushu memiliki dewa Sugawara-no-Michizane, seorang sarjana terkenal di abad ke-9. Hal ini dianggap sebagai dewa achademy, sehingga omamori yang sangat populer di kalangan siswa SMA / lulusan yang mengambil ujian masuk perguruan tinggi. Banyak juga dijual jimat untuk keselamatan dan keberuntungan. Juga ada jimat untuk karir, kesehatan, cinta, sukses di ujian, keamanan di jalan-jalan, dan lain-lain.
    Omikuji (kertas ramalan)
Selain itu, ada juga omikuji (potongan kecil kertas yang memprediksi masa depan). Setelah dibaca, omikuji kemudian diikatkan pada cabang pohon, omikuji yang isinya baik diikatkan pada cabang pohon untuk membuat nasib baik datang sedangkan omikuji yang isinya buruk diikatkan pada cabang pohon untuk menghindari nasib buruk.
Jepang telah menggunakan kalender lunar kompleks sampai abad ke-19. Sebulan memiliki 28 hari. Sebulan juga memiliki 5 minggu, dan seminggu memiliki 6 hari. Rokuyo merupakan sebutan untuk enam hari yaitu Taian, Butsumetsu, Senpu, Tomobiki, Shakko, dan Sensho.
Taian, "hari kedamaian," diyakini hari yang baik, dan Butsumetsu, "hari Budda meninggal," diyakini hari yang buruk. Upacara diadakan pada hari Taian, bukan pada hari Butsumetsu. Ini adalah ide yang tidak baik untuk mengadakan upacara pemakaman pada hari Tomobiki. Katanya, jika itu diadakan pada hari Tomobiki, beberapa peserta akan segera mati.
y   Pintu pemeriksaan tiket kereta (駅の改札にカード)
 
y   Kidal左利き)
Orang yang kidal lebih banyak menggunakan tangan kirinya daripada tangan kanannya. Ia biasanya menggunakan tangan kirinya untuk berbagai pekerjaan seperti misalnya untuk menyisir rambut dan memasak. Menulis tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah seseorang kidal atau bukan, karena sebagian orang yang kidal menggunakan tangan kanannya untuk menulis, sementara untuk segala hal yang lainnya menggunakan tangan kirinya.
Kira-kira 8–15% dari penduduk dewasa adalah kidal. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tangan kidal lebih umum ditemukan di kalangan laki-laki daripada perempuan, dan lebih banyak di kalangan kaum heteroseksual dibandingkan dengan kaum homoseksual. Dibandingkan dengan masyarakat umum, tangan kidal lebih sering muncul di kalangan kembar identik, dan sejumlah kelompok orang yang mengalami gangguan neurologis (misalnya, Epilepsi, Down's Syndrome, Autisme, dan Retardasi Mental.) Dari segi statistik, seseorang yang memiliki saudara kembar yang kidal mempunyai 76% kemungkinan untuk juga kidal.
Tak ada orang yang tahu pasti mengapa manusia pada umumnya lebih banyak menggunakan tangan kanannya, tetapi sjeumlah teori telah diajukan.
y   Tojo Hideki ( ) (30 Desember 188423 Desember 1948)
  
Tojo Hideki adalah jenderal Jepang dan Perdana Mentri ke-40 Jepang (18 Oktober 1941-22 Juli 1944). Tojo ialah anggota klik tentara yang mendorong Jepang dalam perang di akhir tahun 1930-an. Sebagai Menteri Perang pada 1940 ialah penolong dalam kepemimpinan Jepang dalam Blok Poros dengan Jerman Nazi dan Italia. Di antara keputusannya ialah izin persetujuan pemerintah dalam percobaan biologis terhadap para tawanan perang.
Mulai 1941, Tojo merupakan Perdana Mentri dan menguasai seluruh militer Jepang, yang begitu mendominasi Jepang saat itu yang ia sesungguhnya ialah diktator bangsa. Ia digantikan pada 1944 menyusul serentetan kekalahan tentara Jepang. Setelah perang, ia menembak dirinya sendiri di dada untuk bunuh diri namun gagal.
Ia kemudian diadili oleh Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh sebagai penjahat perang. Ia dinyatakan bersalah atas tuduhan 1 (peperangan agresi, dan perang dalam pelanggaran terhadap hukum internasional), tuduhan 27 (mengadakan perang tak beralasan terhadap Tiongkok), tuduhan 29 (peperangan agresif melawan AS), tuduhan 31 (mengadakan perang agresif melawan Persemakmuran Inggris), tuduhan 32 (mengadakan perang agresif melawan Belanda), tuduhan 33 (mengadakan perang agresif melawan Perancis (Indochina), dan tuduhan 54 (memerintahkan, membenarkan, dan mengizinkan perlakuan tak berperikemanusiaan terhadap penjahat perang dan lainnya). Ia divonis mati pada 12 November 1948, dan menerima hukuman gantung.
Karena perbuatan kriminal di bawah otoritasnya, Tojo dianggap bertanggung jawab membunuh hampir 4 juta orang-orang Tionghoa.
DAFTAR PUSTAKA